Sabtu, 15 Juni 2013

Pulau Saronde - The Hidden Paradise



..Penuh keraguan, bimbang, was-was itulah  yang aku rasakan ketika mendengar kalau ke pulau Saronde harus naik perahu ketinting selama 30-45 menit. Wooow  seram bagi saya dan keluarga yang telah mengalami dasyatnya  naik perahu  kecil  melawan  ganasnya ombak selat Lombok menyeb Gili Trawangan. Setelah kejadian itu setiap kali wisata harus nyebrang naik perahu..ntar dulu; musti dilihat jenis perahunya apa, ada baju pelampungnya nggak, mesin motornya ada backupnya nggak. Pokoknya detil banget….karena trauma di Gili Trawangan itu.Seperti waktu ke Bunaken, terlalu over protected kami hanya berempat tapi menyewa perahu besar yang harusnya bisa diisi 20 orang….

  




Tapi rasa penasaran mendengar  keindahan pulau Saronde, menjadikan aku dan keluarga berani mengiyakan ajakan teman2 POM ICG untuk menghabiskan sisa kunjungan kami dalam rangka menjemput anak di Gorontalo. Kapan lagi? Sudah sampai ke Gorontalo tidak ke pulau Saronde…sayang untuk dilewatkan. Namun dalam hati masih berharap ada kemajuan seiring dengan makin banyaknya pengunjung ke sana, pihak Pemda setempat menyediakan  kapal lebih besar dan modern untuk membawa kami menyeberang.

 Pelabuhan Kwandang kami tempuh dari kota Gorontalo dengan mobil selama 1,5 jam.  Pukul 10.00 kami sampai untuk siap2 cari perahu . Mondar-mandir  cari kapal yang lebih besar dan menurutku lebih ‘safe’  , akhirnya terpaksa gigit jari. Karena disana  kapal yg lebih besar hanya untuk cari ikan, kalau itu disewa tentu saja akan mendatangkan keriributan  dengan tukang perahu ketinting. Karena tidak ada pilihan lain dan melihat perairannya tenang; Bismillahirohmannirohim; akhirnya menyeberanglah kami ke pulau Saronde dengan perahu ketinting yang di kanan kirinya ada penompang bambu  untuk kestabilan. Terbagi menjadi 2 perahu,  setiap perahu berisi 10 orang.
45 menit berlalu , perjalanan aman, sampailah kami di pulau Saronde. Begitu turun dan kami membalikkan badan menatap pantai..SubhanaAllah begitu indahnya pemandangan, seolah  hasil sapuan kanvas dalam lukisan.  Pulau Saronde, pulau kecil, malah kami menduga jangan-jangan  yang memberi nama orang Jawa ; ‘Sa yg artinya se’ dan ‘Ronde , bola2 ketan dalm wedan ronde. Ya pulau kecil yang besarnya se bola Ronde…..
Pulau  indah, dengan  garis pantai lebar, berpasir putih lembut, pantainya dangkal dan bening sekali.
Pulau yang pernah diberitakan sempat ditaksir pengusaha Singapura untuk dijadikan obyek wisata ini , memang sepi, kondisinya masih terbilang perawan. Hanya ada 2 rumah panggung semacam cottage; dan warung kecil tempat menjual makanan/minuman dan mie instan; serta dilengkapi toilet dan kamar mandi .
Di bawah terik matahari yang menyengat, anak2 turun berenang , sempat diperingatkan oleh seseorang (mungkin petugas); hati-hati jangan terlalu ke tengah karena banyak bulu babi.
Saya dengan beberapa orang memutuskan  untuk jalan mengelilingi pantai; sebelah timur, pinggir pantai dikelilingi bebatuan, sehingga kami harus berjalan , ‘ngrubyuk’ air  laut dangkal; karena kalau lewat bebatuan licin.  Dengan mudahnya kami menemukan bintang2 laut beraneka ragam dan warna; karena beningnya air yg kita pijak. Sesekali anak2 mengambil bintang2 laut itu, gerombolan ikan2 kecil menerpa kaki2 kami, seolah2 terapi gigitan ikan…
Hanya butuh waktu 30 menit- 1 jam untuk berkeliling seluruh pantai. Puas berkeliling, photo2, beli mi instan, dan sholat Dzuhur.;  kami siap2 untuk balik ke Gorontalo. Karena nyebrang aman dibawa jam 1 siang.  Diatas jam 1, biasanya cuaca bisa berubah , awan mulai gelap dan turun hujan.

Benar saja, awan hitam mulai menggantung, kami cepat naik ke perahu siap untuk balik. Di tengah jalan hujan mulai turun rintik2, dan riak gelombang kecil mulai muncul. Alhamdulilah setelah perjalanan 45 menit menyeberang kami sampai kembali ke pelabuhan. Kami menunggu tibanya perahu satu lagi yang membawa rombongan lain . Ternyata 1 perahu lagi ada kendala, sempat tersangkut karang, sehingga salah seorang teman katanya  sempat nyemplung ke Laut untuk mendorong agar perahu Ketinting berjalan lagi
Alhamdulilah , 2 perahu merapat ke pelabuhan, seiring dengan turunnya hujan deras . Perjalanan yang menyenangkan, selamat tidak ada gangguan yang berarti dalam perjalanan menyeberang dengan perahu ketinting. Saya hampir tidak percaya, trauma saya menyeberang laut lepas dgn perahu kecil sama sekali  tidak berbekas,  saya enjoy menikmati alam dan lautan yang tenang, bersama keakraban teman-teman. 
Ke Gorontalo…jangan lewatkan ke pulau Saronde..the hidden paradise..