Kamis, 28 Januari 2010

MACAU – Kota Casino yang Menawan



MACAU…mendengar namanya agak bergidik, ngeri membayangkan tempat casino terbesar di Asia selain Genting Highland ini pasti banyak penjudi yang gila duit, gangster, mafia dan segala keburukan dunia hitam yang selalu digambarkan di film.
Tetapi karena sudah sampai di Hongkong, tidak afdol kalau tidak mencoba menyeberang ke daratan China..dimana lagi kalau bukan ke Macau; yang relatif dekat dan tidak perlu Visa; hanya perlu kita siapkan paspor.
Untuk ke Macau , kami mengambil paket tour, one day tour to Macau; dengan biaya HK$ 68.
Dari Hongkong ke Macau bisa dijangkau dengan menggunakan ferry , 1 jam menyeberangi lautan yang cukup bergelombang tidak terasa lama, karena ferrynya besar, tempat duduknya eksklusif sehingga perjalananan nyaman.
Akhirnya kami tiba di pelabuhan Macau dan seperti biasa datang di negara asing, kita harus melewati imigrasi; dokumen administrasi dr Hongkong yg sudah kita isi di ferry jangan sampai hilang. Begitu keluar dari imigrasi kami disambut dengan tour guide lokal, seorang amoy cantik dengan bahasa Inggris yang enak di dengar khas Britain.


Dimulailah perjalanan menyusuri kota Macau. Sebagai wanita saja aku tak bosan-bosannya mendengar dan memandang wajah manis si Ain (apalagi laki-laki ya??), nama tour guide itu yang dengan lincah memandu kami memasuki museum Macau, Casino dan Menara Kota ,
Kota Macau cantik, dan cenderung lengang (entah kalau malam hari, karena kebetulan kami datang di siang hari); sejenak kami photo di depan simbol kota Macau, berupa Tugu bunga Lotus berwarna kuning keemasan. Banyak gedung2 menggunakan nama Portugis; karena memang Portugis mendarat di daratan China lewat Macau.



Tujuan pertama adalah Museum, gedung museum terletak diatas bukit. Di dalamnya banyak memajang diorama & sejarah portugis ketika mendarat di China, serta kehidupan tradisional masyarakat China. Sangat tidak istimewa bagi pelancong Indonesia yang mempunyai sejarah lebih menarik , kehidupan masyarakat dan budaya yang sangat beragam. Hanya satu jam kami berada di sini. Karena harus bergegas ke obyek lain, yakni Casino.



Bis bergerak memasuki kawasan casino..hiii..terbayang orang2 seram dengan pakaian hitam2 bak gangster. Ternyata casino memang dijadikan obyek wisata di Macau; kami dipersilahkan masuk di lantai dua semacam balkon yang bisa melihat orang2 yang main di arena judi. Jangan berharap bisa mengabadikan gambar di sini, memang tidak diperbolehkan & dimana-mana ada penjaga .Hanya sekilas melihat dari kejauhan, kami segera beranjak ke restoran kasino untuk makan siang . Agak memilih akhirnya aku hanya makan salad buah, karena ketika aku coba satu sendok nasi putih & tumis sayur; terasa ada yg aneh di lidahku; tidak mau berada dalam keraguan aku hentikan makan nasi dan memilih hanya makan salad sayur & buah.

Keluar dari casino; terbentang pertokoan di pinggir pantai. Susah mencari tempat untuk sholat dhuhur, akhirnya saya dan seorang teman bertayamum dan menggelar sajadah di pelataran sebuah toko kosong yang berada di pojok tapi terlihat bersih. Hemm.. tenang kewajiban sudah dilakukan .

Perjalanan di teruskan menuju ke Macau Tower; termasuk bangunan 10 tertinggi di dunia. Bagai naik ke Puncak Monas, akhirnya kami bisa melihat keindahan kota Macau dari Puncak Menara. Indah & mempesona; seperti halnya Hongkong; dari Puncak menara terlihat pantai dan liukan Tanjung yg menjorok ke pantai. Dan ada satu hal yg agak membuat miris, sebagian lantai yg kita injak adalah kaca; sehingga kita bisa melihat langsung ke bawah; seakan2 kita melayang, tidak ada pijakan....hihihi yang takut ketinggian jelas tidak disarankan menunduk ke bawah...
Teman2 asyik berfoto, diambil dari atas dengan pose seolah2 melayang diudara hanya bersandarkan kisi2 penopang lantai kaca. Dan bagi yang berkantong tebal dapat mencoba sensasi buggy jumping dengan harga $US 200,-.

Tempat terakhir kunjungan kami ke Macau adalah ke A-ma Temple. Perjalanan dari Macau Tower bis dilewatkan ke kompleks perumahan Pejabat Pemerintahan Macau. Simbol Pemerintahan adalah warna Pink. Semua yg terkait goverment bercat pink. Melewati komplek elitnya Macau, tidak ketinggalan guide menunjukkan rumah Stanley Ho orang terkaya di Macau, dialah yang membesarkan bisnis casino. Di depan rumahnya bertengger patung ayam jantan, lambang keberuntungan orang China. Dibuat patung agar ayam jantan tidak hilang dicuri jelas guide tour ...kalau dicuri musnahlah keberuntungan si Stanley Ho...
Macau jalanannya naik turun; sempit dan berkelok-kelok, itulah kenapa tempat yang cocok untuk menyelenggarakan Grand Prix.
Kami sampai di Ama Temple; yang terletak di pinggir pantai , gak ada yang istimewa; menurut saya lebih bagus Klenteng gedung Batu Semarang. Hanya sejenak singgah di sini dan membeli kue khas Macau; hemmm enak, hanya dibuat dari kuning telur dan terigu. Bawalah oleh-oleh kue ini karena hanya ada di Macau, dan dikemas dengan eksklusif cocok untuk dijadikan buah tangan bagi sodara/teman di tanah air.



Hari sudah semakin sore, matahari sudah mulai bergeser ke Barat; satu hari bercengkerama dgn keindahan Macau akhirnya kami harus mengucapkan selamat tinggal. Di bis menuju pelabuhan si Amoy menawarkan souvenir cantik hiasan dari kayu; dan menyelipkan pesan sebagai kenang2an tourist bisa memberikan sedikit uang, apapun mata uangnya dia akan terima;;;ha;;ha;;bahasa lain..minta bonus.... Namun sesuailah dengan kepuasan kami terhadap cara memandunya. Ain..kami akan selalu merindukan wajah dan suaramu.....