


Tapi rasa penasaran mendengar keindahan pulau Saronde, menjadikan aku dan keluarga berani mengiyakan ajakan teman2 POM ICG untuk menghabiskan sisa kunjungan kami dalam rangka menjemput anak di Gorontalo. Kapan lagi? Sudah sampai ke Gorontalo tidak ke pulau Saronde…sayang untuk dilewatkan. Namun dalam hati masih berharap ada kemajuan seiring dengan makin banyaknya pengunjung ke sana, pihak Pemda setempat menyediakan kapal lebih besar dan modern untuk membawa kami menyeberang.



45 menit berlalu , perjalanan
aman, sampailah kami di pulau Saronde. Begitu turun dan kami membalikkan badan
menatap pantai..SubhanaAllah begitu indahnya pemandangan, seolah hasil sapuan kanvas dalam lukisan. Pulau Saronde, pulau kecil, malah kami menduga
jangan-jangan yang memberi nama orang
Jawa ; ‘Sa yg artinya se’ dan ‘Ronde , bola2 ketan dalm wedan ronde. Ya pulau
kecil yang besarnya se bola Ronde…..
Pulau indah, dengan
garis pantai lebar, berpasir putih lembut, pantainya dangkal dan bening
sekali.

Di bawah terik matahari yang menyengat,
anak2 turun berenang , sempat diperingatkan oleh seseorang (mungkin petugas);
hati-hati jangan terlalu ke tengah karena banyak bulu babi.
Saya dengan beberapa orang
memutuskan untuk jalan mengelilingi
pantai; sebelah timur, pinggir pantai dikelilingi bebatuan, sehingga kami harus
berjalan , ‘ngrubyuk’ air laut dangkal;
karena kalau lewat bebatuan licin.
Dengan mudahnya kami menemukan bintang2 laut beraneka ragam dan warna;
karena beningnya air yg kita pijak. Sesekali anak2 mengambil bintang2 laut itu,
gerombolan ikan2 kecil menerpa kaki2 kami, seolah2 terapi gigitan ikan…
Hanya butuh waktu 30 menit- 1 jam
untuk berkeliling seluruh pantai. Puas berkeliling, photo2, beli mi instan, dan
sholat Dzuhur.; kami siap2 untuk balik
ke Gorontalo. Karena nyebrang aman dibawa jam 1 siang. Diatas jam 1, biasanya cuaca bisa berubah ,
awan mulai gelap dan turun hujan.

Alhamdulilah , 2 perahu merapat
ke pelabuhan, seiring dengan turunnya hujan deras . Perjalanan yang
menyenangkan, selamat tidak ada gangguan yang berarti dalam perjalanan
menyeberang dengan perahu ketinting. Saya hampir tidak percaya, trauma saya menyeberang
laut lepas dgn perahu kecil sama sekali
tidak berbekas, saya enjoy
menikmati alam dan lautan yang tenang, bersama keakraban teman-teman.